torototheong

Media Berbagi Semoga ada Manfaatnya ...

Breaking

Monday, 7 June 2021

Sejarah Hari Pendidikan Nasional

 

Sejarah Hari Pendidikan Nasional

Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Mei yang merupakan hari kelahiran dari Ki Hajar Dewantara. Berdasarkan catatan sejarah bangsa Indonesia, sejarah Hari Pendidikan Nasional dimulai untuk menghormati Ki Hajar Dewantara yang berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda saat itu. Dimana hanya memungkinkan anak-anak yang lahir di Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam pendidikan.



Sebagai insan pendidikan dan pelajar, kita tidak boleh hanya memperingati Hari Pendidikan Nasional. Oleh karena itu, perlu diketahui esensi atau makna di balik peringatan tersebut. Sudahkah kita sebagai pelajar, orang terpelajar, atau pemangku kepentingan pendidikan mengetahui esensi dari Hari Pendidikan Nasional?

Pertama, mendorong kesadaran siswa untuk terus belajar, tidak hanya melalui pendidikan formal. Salah satu gagasan dari Ki Hajar Dewantara adalah Tri Sentra Pendidikan. Jelaskan bahwa pendidikan berlangsung dalam tiga domain lingkungan, yaitu pendidikan dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Oleh karena itu, seharusnya siswa tidak hanya menerapkan pendidikan selama di sekolah sebagai ranah pendidikan formal. Sebagai mahasiswa, mereka juga harus mampu berinisiatif untuk menempuh pendidikan di ranah informal (dalam kehidupan keluarga), dan di masyarakat.

Namun, esensi penting dan utama adalah menghormati jasanya dengan tetap semangat saat belajar dan berpartisipasi dalam mengembangkan sehingga kualitas pendidikan yang kita miliki semakin baik sesuai dengan karakter dan nilai-nilai bangsa Indonesia. Berikut sejumlah fakta terkait Pendidikan Nasional, Hari Pendidikan Nasional dan Ki Hadjar Dewantara.

Apa saja fakta terkait pendidikan nasional?

1. Menurut tanggal lahir

Peringatan Hari Pendidikan Nasional setiap tanggal 2 Mei didasarkan pada hari lahir sosok Ki Hadjar Dewantara. Lahir di Pakualaman, 2 Mei 1889, sosok kharismatik ini meninggal dunia di Yogyakarta,pada tanggal 26 April 1959 dalam usia 69 tahun. Ulang tahunnya diperingati di Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional.

2. Bukan nama asli

Ki Hadjar Dewantara sebenarnya bukanlah nama asli dari sosok yang kita kenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional ini. Nama aslinya adalah Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Mulai tahun 1922, namanya diubah menjadi Ki Hajar Dewantara, kemudian disingkat Soewardi atau KHD.

3. Motto terkenal

Ki Hadjar Dewantara memiliki semboyan yang sangat terkenal dari dulu hingga sampai sekarang. Motonya adalah "Tut wuri handayani, Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso". Ing Ngarso Sung Tulodo artinya menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan teladan.

Ing Madyo Mbangun Karso, artinya seseorang di tengah kesibukannya juga harus mampu membangkitkan atau membangkitkan semangat. Tut Wuri Handayani, seseorang harus memberikan dorongan moral dan etos kerja dari belakang. Semboyan Tut Wuri Handayani kini telah menjadi semboyan Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

4. Pendiri taman siswa

Ki Hadjar Dewantara atau Soewardi mengembangkan sebuah konsep pengajaran bagi sekolah yang didirikannya pada tanggal 3 Juli 1922, yaitu Onderwijs National Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Tinggi Nasional Tamansiswa. Ketika berusia 40 tahun menurut penanggalan Jawa, ia mengganti namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara. Dia sudah tidak lagi menggunakan gelar bangsawan di depan namanya.

5. Diangkat sebagai menteri

Dalam kabinet yang pertama Republik Indonesia, Ki Hadjar Dewantara diangkat menjadi Menteri Pengajaran Indonesia yang pertama. Pada tahun 1957 ia menerima gelar sebagai doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari sebuah universitas tertua di Indonesia, Universitas Gadjah Mada.

Atas jasa-jasanya merintis pendidikan umum, beliau dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dan hari kelahirannya dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional (Keppres No. 305 Tahun 1959, 28 November 1959). Beliau wafat di Yogyakarta pada tanggal 26 April 1959 dan dimakamkan di Taman Wijaya Brata. Demikianlah informasi tentang sejarah hari pendidikan nasional semoga bermanfaat.

No comments:

Tetap Jaga Protokol Kesehatan