torototheong

Media Berbagi Semoga ada Manfaatnya ...

Breaking

Thursday, 4 January 2024

Pengaruh Media Sosial pada Perilaku dan Persepsi Masyarakat dengan Pendekatan Positivisme

 

Pengaruh Media Sosial pada Perilaku dan Persepsi Masyarakat dengan Pendekatan Positivisme

MARNASTIAR MUNSYID

marnastiar_munsyid@student.unigal.ac.id

 

Kata Kunci: Media Sosial, Masyarakat, Positivisme


 

Abstrak

Pengaruh media sosial terhadap perilaku dan persepsi masyarakat menjadi topik yang semakin relevan dalam konteks global. Dengan pendekatan positivisme, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana media sosial memengaruhi opini publik, sikap, dan perilaku individu serta kelompok dalam masyarakat secara positif. Media sosial memfasilitasi penyebaran informasi cepat, memungkinkan interaksi yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan dapat digunakan sebagai alat untuk menyebarkan pesan positif dan mempromosikan perubahan sosial yang baik. Namun, pengaruh media sosial juga memiliki potensi risiko, seperti penyebaran informasi tidak akurat dan polarisasi. Solusi untuk mengatasi permasalahan ini mencakup peningkatan literasi media sosial di kalangan masyarakat dan peran aktif pihak terkait dalam memerangi informasi palsu serta menciptakan lingkungan diskusi yang sehat.

·         Pendahuluan

Media sosial telah merevolusi cara kita untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan membentuk identitas diri. Dalam era di mana virtual dan nyata saling terkait, penting untuk memahami pengaruh media sosial pada tingkat yang lebih dalam. Pengaruh media sosial telah menjadi fokus perhatian dalam studi perilaku dan persepsi masyarakat. Dengan pendekatan positivisme, penelitian tentang pengaruh media sosial cenderung menekankan pada verifikasi dan pengukuran objektif. Positivisme memberikan landasan untuk memahami dampak media sosial secara faktual dan obyektif, serta menekankan penggunaan metode ilmiah yang tepat.

Beberapa penelitian yang menggunakan pendekatan positivisme telah menyoroti penggunaan media sosial di kalangan remaja dan dampaknya terhadap perilaku konsumsi serta persepsi tentang kesehatan reproduksi. Pendekatan ini memungkinkan untuk memahami secara lebih mendalam bagaimana media sosial memengaruhi perilaku dan persepsi masyarakat melalui pengumpulan data yang dapat diukur dan diobservasi secara obyektif. Dengan pendekatan positivisme, diharapkan penelitian tentang pengaruh media sosial pada perilaku dan persepsi masyarakat dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dan faktual, sehingga langkah-langkah yang tepat dapat diambil untuk mengelola dampak-dampak tersebut.

·         Landasan Teori

Selama abad ke-19, Auguste Comte adalah seorang filsuf dan sosiolog asal Prancis. Dia menciptakan doktrin positivisme, sebuah filsafat ilmiah yang menekankan penerapan pengukuran objektif dan metode ilmiah dalam usaha memperoleh pengetahuan yang benar dan pasti. Comte berpendapat bahwa realitas dapat diukur dan diamati secara objektif dengan menggunakan teknik ilmiah yang sesuai. Data yang dikumpulkan harus dapat diukur dan diamati secara objektif sehingga kebenarannya dapat diuji. Selain itu, positivisme mendorong penggunaan metodologi penelitian kuantitatif. Comte berusaha menciptakan ilmu pengetahuan yang objektif dan dapat diandalkan dengan pemikiran positivist. Akibatnya, ilmu sosial dan humaniora, serta disiplin modern lainnya, dikembangkan berdasarkan dasar ini.

 

·         Pembahasan

Pengaruh media sosial pada perilaku dan persepsi masyarakat telah menjadi topik yang semakin relevan dalam konteks global saat ini. Dengan pendekatan positivisme, kita dapat memeriksa bagaimana media sosial mempengaruhi perilaku dan persepsi masyarakat secara positif. Dalam pembahasan ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana media sosial dapat memengaruhi opini publik, sikap, dan perilaku individu serta kelompok dalam masyarakat. Kami juga akan melihat bagaimana media sosial dapat digunakan sebagai alat untuk menyebarkan informasi positif dan mempromosikan perubahan sosial yang baik.Pengaruh media sosial pada opini publik dan perilaku masyarakat dapat dilihat melalui berbagai cara. Pertama, media sosial memiliki kemampuan untuk menyebarkan informasi dengan cepat dan luas. Melalui platform seperti Facebook, Twitter, dan Instagram, informasi dapat dengan mudah disebarkan kepada jutaan orang dalam hitungan detik. Hal ini dapat memengaruhi bagaimana masyarakat memandang suatu isu atau peristiwa tertentu. Misalnya, ketika sebuah isu sosial atau politik menjadi viral di media sosial, hal tersebut dapat mempengaruhi opini publik dan memicu perubahan perilaku atau tindakan kolektif.

Selain itu, media sosial juga memungkinkan interaksi antara individu dan kelompok dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Melalui komentar, pesan pribadi, atau forum diskusi online, masyarakat dapat berpartisipasi dalam pembicaraan yang lebih luas tentang berbagai topik. Hal ini dapat memengaruhi bagaimana individu membentuk opini mereka sendiri dan mempengaruhi sikap serta perilaku mereka terhadap suatu isu atau peristiwa. Dalam konteks positivisme, kita juga perlu mempertimbangkan bagaimana media sosial dapat digunakan sebagai alat untuk menyebarkan informasi positif dan mempromosikan perubahan sosial yang baik.

Media sosial memiliki kekuatan untuk membentuk sikap dan perilaku masyarakat dalam beberapa cara. Pertama-tama, itu memungkinkan orang berinteraksi dengan mereka yang sependapat, yang memperkuat dan memperluas perspektif mereka terhadap suatu masalah atau subjek tertentu. Interaksi media sosial antara individu dan kelompok memiliki kekuatan untuk membentuk keyakinan dan kebiasaan masyarakat dengan memengaruhi mereka yang berada di sekitarnya. Selain itu, media sosial memungkinkan informasi tersebar dengan cepat dan luas. Viralitas media sosial terhadap suatu masalah atau peristiwa memiliki kekuatan untuk memengaruhi opini publik, mengubah perilaku individu, dan memicu kegiatan kelompok. Orang dapat melakukan percakapan dan perdebatan langsung di media sosial, yang membentuk pendapat mereka tentang suatu subjek atau peristiwa tertentu..

Pengaruh media sosial pada opini publik juga dapat dilihat dari kemampuannya untuk mempengaruhi tindakan masyarakat. Media sosial memiliki pengaruh yang kuat dalam kehidupan politik dan mampu melewati batas wilayah, kelompok umur, jenis kelamin, dan status sosial-ekonomi. Dengan demikian, media sosial dapat memengaruhi perilaku politik dan sikap masyarakat terhadap berbagai isu politik. Dalam konteks positivisme, media sosial juga dapat digunakan sebagai alat untuk menyebarkan informasi positif dan mempromosikan perubahan sosial yang baik. Media sosial dapat digunakan untuk menyebarkan pesan-pesan inspiratif, kampanye sosial, dan informasi-informasi yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu-isu penting seperti lingkungan, kesehatan, dan keadilan sosial.Dengan demikian, media sosial memiliki pengaruh yang signifikan dalam membentuk perilaku penggunanya.

·         Inti Permasalahan

Inti permasalahan dari pengaruh media sosial terhadap perilaku dan persepsi masyarakat adalah bahwa media sosial memiliki kemampuan untuk mempengaruhi opini publik, sikap, dan perilaku individu serta kelompok dalam masyarakat. Media sosial dapat digunakan sebagai alat untuk menyebarkan informasi dengan cepat dan luas, memungkinkan interaksi antara individu dan kelompok, serta mempengaruhi tindakan masyarakat. Namun, pengaruh ini juga dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi yang tidak akurat, memicu polarisasi, dan bahkan digunakan sebagai alat propaganda oleh pihak-pihak tertentu.

Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan meningkatkan literasi media sosial di kalangan masyarakat. Pendidikan mengenai cara memilah informasi, memahami sumber informasi, dan mengembangkan sikap kritis terhadap konten media sosial dapat membantu individu untuk lebih bijak dalam mengonsumsi informasi yang mereka temui di media sosial. Selain itu, pihak-pihak terkait, termasuk platform media sosial itu sendiri, juga perlu berperan aktif dalam memerangi penyebaran informasi palsu, mempromosikan konten yang positif, dan menciptakan lingkungan yang mendukung diskusi yang sehat dan beradab.

 

 

 

·         Kesimpulan

Kesimpulan mengenai efek media sosial terhadap masyarakat dan perilaku serta persepsi adalah bahwa media sosial secara signifikan membentuk opini publik, sikap, dan perilaku individu serta kelompok dalam masyarakat. Media sosial telah menjadi alat yang sangat efektif dalam situasi global saat ini karena dapat dengan cepat menyebarkan informasi, memfasilitasi komunikasi antarindividu, dan memengaruhi tindakan kolektif.Namun, tantangan muncul karena media sosial juga dapat digunakan untuk menyebarkan informasi yang tidak akurat, memicu polarisasi, dan menjadi alat propaganda. Solusi untuk mengatasi masalah ini melibatkan peningkatan literasi media sosial masyarakat. Pendidikan yang membantu individu membedakan informasi, memahami sumber informasi, dan mengembangkan sikap kritis terhadap konten media sosial dapat membantu menciptakan pengguna yang lebih cerdas. Selain itu, partisipasi aktif dari pihak terkait, termasuk platform media sosial, dalam memerangi informasi palsu, mempromosikan konten positif, dan menciptakan lingkungan diskusi yang sehat juga sangat penting. Dengan demikian, langkah-langkah bersama ini dapat membentuk penggunaan media sosial yang lebih positif dan memiliki dampak positif pada masyarakat secara keseluruhan.

 

 

Daftar Pustaka

Mubarok, Paradigma Positivisme Dan Pospositivisme Dalam Kebaharuan Penelitian Arsitektur Dan Perkotaan,Jurnal Arsitektur, Vol. 13 No. 1, 11-21, 2023, diakses pada 31 Desember

Ritzer, George. 1996. Modern Sociology Theory. McGraw-Hills Companies, Inc., New York.

[Suyati,Rozikin,Pengaruh Media Sosial dan Efikasi Diri terhadap Perilaku Konsumsi Siswa SMAN 3 Palangka Raya, Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha,Vol. 15 No. 1 (2023)

Hamid, Pengaruh Media Massa Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat, Journal of Social Sciences and Humanities,(2016)

Triyaningsih,Efek Pemberitaan Media Massa Terhadap Persepsi Masyarakat Tentang Virus Corona,Jurnal Ilmu Komunikasi dan Dakwah 1 (1), 1-13, 2020.

Arrozi,Komunikasi Anti Hoax: Upaya LDNU dalam Membangun Persepsi Masyarakat untuk Mencegah Berita Hoax Melalui Media Massa,Al-Hikmah Media Dakwah, Komunikasi, Sosial dan Kebudayaan 12 (2), 129-140, 2021



Tanpa melibatkan RASA, pemahaman kemengertian hidup ini TUMPUL. 

Kita diberi telinga DUA untuk membantu menentukan sikap setelah mendengar dari arah KIRI dan KANAN


Kita diperintahkan shalat dengan tata cara yang telah diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

“Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihatku shalat.” [HR. Bukhari]


Namun demikian tetap jangan lupa (saling mengingatkan) Apabila hidupmu terasa hampa dan tidak teratur, maka mulailah dengan memperbaiki cara shalatmu dan waktu shalatmu”




Youtube torototheong channel (Uju Gunawan) Klik DISINI


Toko Online : tokopedia cemerlang 125

informasi pendidikan dan hiburan https://ujugunawan.blogspot.com/

Konsultasi Laporan PTK, PTS, Adm Pembelajaran Konsultasi dan pemesanan Administrasi Pembelajaran Klik chat WA



Begitu Indah KLIK DI SINI



Tokopedia Uju Gunawan KLIK DI SINI

Lazada Uju Gunawan KLIK DI SINI

No comments:

Tetap Jaga Protokol Kesehatan