torototheong

Media Berbagi Semoga ada Manfaatnya ...

Breaking

Thursday, 10 February 2022

Laporan Bimlat Profesional Guru dan Kepala Sekolah

 

Model Laporan Bimlat Profesional





BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

 

Peranturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 143 Tahun 2014 (hal.7) adalah “melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, penilaian kinerja, pembimbingan dan pelatihan professional Guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus”

 

Berdasar dari latar belakang tersebut di atas, pengawas wajib menyusun laporan pembimbingan dan pelatihan professional Guru di sekolah binaan masing-masing.

B.   Fokus Masalah

Sesuai latar belakang di atas, maka focus permasalahan pada pengawasan ini adalah :

1.   Pembimbingan Guru dalam : (a) Program Perencanaan Pembelajaran; (b) Pelaksanaan Pembelajaran (c) Pelaksanaan Penilaian Hasil Pembelajaran; (d) Pelaksanaan Pembimbingan dan pelatihan guru dan tugas tambahan. (e) Pembimbingan pembuatan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dalam bentuk Pembimbingan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

 

2.   Pembimbingan Kepala Sekolah: (a) Menyusun Program Kerja Sekolah; (b) Pelaksanaan Program Kerja Sekolah; (c) Program Pengawasan dan Evaluasi; (d) Kepemimpinan Sekolah; ( e) Sistim Informasi Manajemen; (f) PTK/Penelitian Tindakan Sekolah (PTS); (g) Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP); dan (h) Akreditasi Sekolah.

 

C.   Tujuan dan Sasaran

1.   Tujuan

a.    Untuk mengetahui ketercapaian pembimbingan guru dalam  : (a) Program Perencanaan Pembelajaran; (b) Pelaksanaan Pembelajaran (c) Pelaksanaan Penilaian Hasil Pembelajaran; (d) Pelaksanaan Pembimbingan dan pelatihan guru dan tugas tambahan. (e) Pembimbingan pembuatan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dalam bentuk Pembimbingan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

 

b.   Untuk mengetahui ketercapaian pembimbingan kepala sekolah dalam Pembimbingan Kepala Sekolah: (a) Menyusun Program Kerja Sekolah; (b) Pelaksanaan Program Kerja Sekolah; (c) Program Pengawasan dan Evaluasi; (d) Kepemimpinan Sekolah; ( e) Sistim Informasi Manajemen; (f) PTK/Penelitian Tindakan Sekolah (PTS); (g) Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP); dan (h) Akreditasi Sekolah.

 

2.   Sasaran

a.    Meningkatnya Kemampuan Guru dalam:

§  Program Perencanaan Pembelajaran;

§  Pelaksanaan Pembelajaran

§  Pelaksanaan Penilaian Hasil Pembelajaran;

§  Analisis Hasil Penilaian.

§  Pembuatan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dalam bentuk  Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

b.    Meningkatnya Kemampuan Kepala Sekolah dalam:

§  Menyusun Program Kerja Sekolah;

§  Pelaksanaan Program Kerja Sekolah;

§  Program Pengawasan dan Evaluasi;

§  Kepemimpinan Sekolah;

§  Tim Informasi Manajemen;

§  PTK/PTS

§  Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP);

§  Akreditasi Sekolah.

 

 

 

 

 

BAB II

KERANGKA BERPIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH

 

A.   Kerangka Berpikir

 

Siklus Kerangka perpikir pengawasan dan pemecahan masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan pengawasan sekolah sebagai berikut .

 

a.    Kegiatan pengawasan sekolah diawali dengan penyusunan program kerja yang dilandasi oleh hasil pengawasan pada tahun sebelumnya. Dengan berpedoman pada program kerja yang disusun, dilaksanakan kegiatan inti pengawasan meliputi penilaian, pembinaan, dan pemantauan pada setiap komponen sistem pendidikan di sekolah binaannya.

 

b.   Pada tahap berikutnya dilakukan pengolahan dan analisis data hasil penilaian, pembinaan, dan pemantauan dilanjutkan dengan evaluasi hasil pengawasan dari setiap sekolah dan dari semua sekolah binaan.

 

c.    Berdasarkan hasil analisis data, disusun laporan hasil pengawasan yang menggambarkan sejauh mana keberhasilan tugas pengawas dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan di sekolah binaannya.

 

d.   Sebagai tahap akhir dari satu siklus kegiatan pengawasan sekolah adalah menetapkan tindak lanjut untuk program pengawasan tahun berikutnya. Tindak lanjut pengawasan diperoleh berdasarkan hasil evaluasi komprehensif terhadap seluruh kegiatan pengawasan dalam satu periode.

         

B.   Pemecahan Masalah

Optimalisasi pencapaian satuan pendidikan dapat terwujut jika seluruh proses yang mencakup perencanaan ,pelaksanaan , monitoring evaluasi dan pelaporannya dapat terlaksana secara intens,komprehensif dan terjadwal.

Sekolah dan Dinas pendidikan seyogyanya memiliki kemampuan dalam membuat kebijakan dan program yang terarah dan tepat sasaran dengan memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity) yang dimiliki serta menanggulangi kelemahan dan ancaman yang mungkin dapat menjadi factor penghambat. Karena setiap satuan pendidikan haruslah memiliki team work yang kompak, cerdas dan dinamis serta adanya partisipasi yang tinggi dari seluruh warga sekolah. Setiap mereka wajib membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan, baik akademik maupun managerial yang dapat mereka peroleh melalui pendidikan dan latihan, workshop maupun pengkajian dari pustaka dan dokumentasi.

Sungguhpun demikian dalam kenyataannya tidak semua warga sekolah memiliki kemampuan dan kesempatan untuk kegiatan yang dimaksud. Begitu pula dalam hal upaya pengembangan potensi diri melalui studi pustaka pun ternyata belum dapat diharap banyak dan masih membutuhkan motivasi eksternal. Dari rtealita di atas, maka peran pengawas satuan pendidikan dalam menilai dan membina warga sekolah memiliki arti yang teramat urgen.

Pemberia pembinaan, bimbingan dan motivasi yang dilakukan secara intensif berkesinambungan merupakan solusi logis pencapaian program dan acuan dalam upaya mewujutkan target secara maksimal.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENDEKATAN DAN METODE

 

 

A.   Pendekatan

 

1.   Kooperatif

Yaitu kegiatan yang dilakukan dalam suatu kelompok untuk kepentingan bersama (mutual benefit)

2.   Kolaboratif

Yaitu kerja sama dalam pemecahan masalah dan atau penyelesaian tugas dimana tiap anggota melaksanakan fungsinya yang saling mengisi dan melengkapi.

 

B.   Metode

Dalam melaksanakan program kepengawasan yang telah dibuat, pengawas sekolah menggunakan berbagai metode yaitu:

1.   Observasi

Observasi diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Keunggulan metode ini adalah banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi, hasilnya lebih akurat dan sulit dibantah, banyak objek yang hanya bersedia diambil datanya hanya dengan observasi.

Kelemahan metode ini adalah observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat,

Metode tersebut oleh pengawas digunakan untuk melakukan supervise kunjungan kelas untuk mengamati penampilan guru dalam pelaksanaan pembelajaran.

 

2.   Studi Dokumen

Studi dokumenter merupakan  suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh.

Jadi studi dokumenter tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut.

Metode tersebut digunakan untuk meneliti RPP untuk dianalisis dibandingkan dengan aturan standar proses

 

3.   Kuesioner Tertutup

Kuesioner tertutup adalah pernyataan atau pertanyaan yang sudah disiapkan jawabannya sehingga responden mengisi dengan memilih jawaban yang sudah disiapkan.

Metode ini digunakan untuk menggali data tentang keterlaksanaan 8 (delapan standar nasional pendidikan) di sekolah yang diisi oleh stakeholder sekolah.

 

4.   Wawancara

Metode tersebut digunakan untuk menggali data dari beberapa stakeholder sekolah terhadap:

a.    pemenuhan delapan standar nasional pendidikan.

b.   penerimaan peserta didik

Dan data tersebut untuk cross check dengan data yang diperoleh dari pengisian kuesioner tertutup.

Dari beberapa pendekatan dan metode di atas pada intinya digunakan untuk saling melengkapi dalam upaya mendapatkan data yang valid dan akuntabel untuk dijadikan dasar pembuatan pelaporan untuk menyusun tindak lanjut pada penyusunan progrm tahun yang akan datang.

 

 

 

 

 

 

 


BAB IV

HASIL PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU

 

A.   Hasil Pelaksanaan Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru

 

No

Materi Pembimbingan

Tujuan dan

Sasaran

Indikator Keberhasilan

Strategi/

Metode/

Teknik

Skenario Pembimbingan

Sumber

Daya

Penilaian dan

Instrumen

RTL

 (1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

1

Program

Perencanaan

Pembelajaran

Tujuan:

Guru  memiliki kemampuan  menyusun Perencanaan Pembelalajaran seuai Kurikulum 2013

Sasaran:

54 guru

 

90 % peserta mampu menyusun Perencanaan Pembelalajaran seuai Kurikulum 2013

 

 

FGD

Metode studi dokumenter

Pendahuluan:

Berkoordinasi dengan ketua KKG

Kegiatan Inti:

Menyusun Program Perencanaan Pembelajaran Kurikulum 2013  

Penutup:

Menyusun RPP

ATK, Laptop,

LCD,

Instrumen Penilaian RPP

 

Menyusun jadwal kegiatan

Penyusunan RPP bersama-sama guru pada KKG

2

Pelaksanaan Pembelajaran

Tujuan:

Guru memiliki kemampuan melaksanakan Pembelalajaran seuai Kurikulum 2013

Sasaran:

54 guru

 

84 % peserta mampu melaksanakan Pembelalajaran seuai Kurikulum 2013

 

FGD

Metode studi dokumenter

Pendahuluan:

Berkoordinasi dengan ketua KKG

Kegiatan Inti:

Membahas tentang Pelaksanaan Pembelajran  Kurikulum 2013 

Penutup:

Kesimpulan dan Refleksi

ATK, Laptop,

LCD,

Permendikbud Standar Proses

Instrumen Penilaian Pelaksanaan pembelajaran

 

Menyusun jadwal kegiatan

Simulasi pembelajaran bersama-sama guru pada KKG

3

Penilaian

Tujuan:

Guru memiliki kemampuan melaksanakan penilaian model kurikulum 2013

Sasaran:

54 guru

 

Pelaksanaan

Penilaian Hasil

Pembelajaran

FGD

Metode studi dokumenter

Pendahuluan:

Berkoordinasi dengan ketua KKG

Kegiatan Inti:

Membahas tentang penilaian Kurikulum 2013

Penutup:

Kesimpulan dan Refleksi

ATK, Laptop,

LCD,

Permendikbud Standar Penilaian

Instrumen Penilaian

 

Menyusun jadwal kegiatan

Penyusunan Instrumen penilaian bersama-sama guru pada KKG

4

Analisis Hasil Penilaian

Tujuan:

Guru memiliki kemampuan menganalisis hasil penilaian model kurikulum 2013

Sasaran:

54 guru

 

Pelaksanaan

Analisis Hasil Penilaian

Pembelajaran

FGD

Metode studi dokumenter

Pendahuluan:

Berkoordinasi dengan ketua KKG

Kegiatan Inti:

Membahas tentang analisis penilaian Kurikulum 2013

Penutup:

Kesimpulan dan Refleksi

ATK, Laptop,

LCD,

Permendikbud Standar Penilaian

Instrumen Penilaian

 

Menyusun jadwal kegiatan

instrumen analisis hasil penilaian bersama sama pada KKG

4

Pembimbingan Pembuatan KTI dalam Bentuk PTK

Tujuan:

Guru memiliki kemampuan menyusun KTI dalam bentuk

PTK 

Sasaran:

39 guru

 

76% peserta pelatihan

dapat

 menyusun KTI dalam bentuk PTK

FGD

Metode Delphi Pembimbingan berkelanjutan

Pendahuluan:

Koordinasi dengan kepala sekolah dan koordinator PKB 

Kegiatan Inti:

Pembahasan teori dan praktek tentang penyusunan KTI dalam bentuk PTK

Penutup:

Membuat simpulan

 

ATK, Laptop,

LCD,

Instrumen proposal dan

laporan

PTK

Menyusun jadwal kegiatan

pelaksanaan

PTK

B.   Hasil Pelaksanaan Pembingan dan Pelatihan Profesional Kepala Sekolah

 

No

Materi Pembimbingan

Tujuan dan

Sasaran

Indikator Keberhasilan

Strategi/

Metode/

Teknik

Skenario Pembimbingan

Sumber

Daya

Penilaian dan

Instrumen

RTL

 (1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

1

Menyusun

Program Kerja Sekolah

 

Tujuan:

Kepala Sekolah memiliki kemampuan menyusun  Program Kerja Sekolah 

Sasaran:

9 Kepala Sekolah

 

100 % peserta pelatihan

Mampu menyusun  Program Kerja Sekolah 

 FGD

Metode Delphi Pembimbingan berkelanjutan

Pendahuluan:

Koordinasi dengan kepala sekolah dan Ketua KKKS 

Kegiatan Inti:

Diklat merancang menyusun  Program Kerja Sekolah 

Penutup:

Membuat simpulan

 

ATK, Laptop,

LCD,

Buku Kerja Kepala Sekolah

Instrumen penyusunan program kerja sekolah

Menyusun jadwal kegiatan

berikutnya

2

Pelaksanaan

Program Kerja Sekolah

Tujuan:

Kepala Sekolah memiliki kemampuan melaksanakan  Program Kerja Sekolah 

Sasaran:

9 Kepala Sekolah

 

100 % peserta pelatihan

Mampu menyusun  Program Kerja Sekolah 

FGD

Metode Delphi Pembimbingan berkelanjutan

Pendahuluan:

Koordinasi dengan kepala sekolah dan Ketua KKKS 

Kegiatan Inti:

Diklat tentang pelaksanaan  Program Kerja Sekolah 

Penutup:

Membuat simpulan

 

ATK, Laptop,

LCD,

Buku Kerja Kepala Sekolah

Instrumen pelaksanaan program kerja sekolah

Menyusun jadwal kegiatan

berikutnya

3

Menyusun

Program Pengawasan dan Evaluasi

Tujuan:

Kepala Sekolah memiliki kemampuan menyusun  Program pengawasan dan Evaluasi

Sasaran:

9 Kepala Sekolah

 

100 % peserta pelatihan

Mampu menyusun  Program pengwasan dan evaluasi 

FGD

Metode Delphi Pembimbingan berkelanjutan

Pendahuluan:

Koordinasi dengan kepala sekolah dan Ketua KKKS 

Kegiatan Inti:

Diklat merancang /menyusun  Program pengawasan dan Evaluasi

Penutup:

Membuat simpulan

 

ATK, Laptop,

LCD,

Buku Kerja Kepala Sekolah

Instrumen pengawasan dan evaluasi

Menyusun jadwal kegiatan

berikutnya

4

Kepemimpinan Sekolah

Tujuan:

Kepala Sekolah memiliki kemampuan melaksanakan kepemimpinan Sekolah 

Sasaran:

9 Kepala Sekolah

 

100 % peserta pelatihan

Mampu melaksanakan kepemimpinan Sekolah  Sekolah 

FGD

Metode Delphi Pembimbingan berkelanjutan

Pendahuluan:

Koordinasi dengan kepala sekolah dan Ketua KKKS 

Kegiatan Inti:

Diklat membahas tentang kepemimpinan kepala sekolah 

Penutup:

Membuat simpulan

 

ATK, Laptop,

LCD,

Buku Kerja Kepala Sekolah

Instrumen penilaian kepemimpinan kepala sekolah

Menyusun jadwal kegiatan

berikutnya

5

Sistem

Informasi

Manajemen

Tujuan:

Kepala Sekolah memiliki kemampuan mengelola informasi Manajemen

Sasaran:

8 Kepala Sekolah

 

100 % peserta pelatihan

Mampu menyusun  Program mengelola informasi Manajemen

sekolah

FGD

Metode Delphi Pembimbingan berkelanjutan

Pendahuluan:

Koordinasi dengan kepala sekolah dan Ketua KKKS 

Kegiatan Inti:

Diklat merancang /menyusun  Progr. pengelolaan informasi Manajemen Penutup:

Membuat simpulan

ATK, Laptop,

LCD,

Buku Kerja Kepala Sekolah

Instrumen pengawasan dan evaluasi

Menyusun jadwal kegiatan

berikutnya

6

Pembimbingan PTK/PTS

Tujuan:

Guru memiliki kemampuan menyusun KTI dalam bentuk

PTS 

Sasaran:

39 guru

 

75% peserta pelatihan

dapat

 menyusun KTI dalam bentuk PTK

FGD

Metode Delphi Pembimbingan berkelanjutan

Pendahuluan:

Koordinasi dengan kepala sekolah dan koordinator PKB 

Kegiatan Inti:

Diklat merancang /menyusun KTI dalam bentuk PTS Penutup:

Membuat simpulan

 

ATK, Laptop,

LCD,

Instrumen proposal dan

laporan

PTS

Menyusun jadwal kegiatan

pelaksanaan

PTS

7

Penyusunan

RKAS dengan

SNP

Tujuan:

Kepala Sekolah memiliki kemampuan Menyusun RKAS dan pemenuhan 8 SNP

Sasaran:

9 Kepala Sekolah

 

100 % peserta pelatihan

Mampu menyusun  Menyusun RKAS dan pemenuhan 8 SNP

 

sekolah

FGD

Metode Delphi Pembimbingan berkelanjutan

Pendahuluan:

Koordinasi dengan kepala sekolah dan Ketua KKKS 

Kegiatan Inti:

Diklat merancang /menyusun  Menyusun RKAS dan pemenuhan 8 SNP

Penutup:

Membuat simpulan

 

ATK, Laptop,

LCD,

Buku Kerja Kepala Sekolah

Buku Juknis BOS

Instrumen Menyusun RKAS dan pemenuhan 8 SNP

 

Menyusun jadwal kegiatan

berikutnya

8

Akreditasi Sekolah

Tujuan:

Kepala Sekolah memiliki kemampuan menyiapkan perangkat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaa Akreditasi Sekolah

Sasaran:

8 Kepala Sekolah

 

80 % peserta pelatihan

Mampu menyiapkan perangkat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaa Akreditasi Sekolah

 

 

FGD

Metode Delphi Pembimbingan berkelanjutan

Pendahuluan:

Koordinasi dengan kepala sekolah dan Ketua KKKS 

Kegiatan Inti:

Diklat merancang /menyusun  menyiapkan perangkat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaa Akreditasi Sekolah

Penutup:

Membuat simpulan

ATK, Laptop,

LCD,

Buku Kerja Kepala Sekolah

Juknis Akreditasi

Instrumen penilaian perangkat akreditasi sekolah

 

Menyusun jadwal kegiatan

berikutnya

 

 

 

 


C.   Pembahasan Hasil Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru dan Kepala Sekolah

 

Pembimbingan dan pelatihan professional Guru dilaksanakan pada KKG dan KKKS di Gugus Kecamatan Cijeungjing,

dengan hasil sebagai berikut :

 

a.    Kegiatan Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru

No

Nama Sekolah

Jlh

Guru

Prosentase ketercapaian

Ket

1

2

3

4

5

1

SDN 1 Pamalayan

6

90

80

80

80

60

Dilanjutkan sesuai jadwal

2

SDN 2 Pamalayan

6

90

90

80

80

75

Dilanjutkan sesuai jadwal

3

SDN 3 Pamalayan

6

90

85

90

90

80

Dilanjutkan sesuai jadwal

4

SDN 4 Pamalayan

6

90

80

80

80

75

Dilanjutkan sesuai jadwal

5

SDN 1 Dewasari

6

90

90

80

80

80

Dilanjutkan sesuai jadwal

6

SDN 2 Dewasari

6

90

80

95

95

70

Dilanjutkan sesuai jadwal

7

SDN 3 Dewasari

6

90

80

80

80

85

Dilanjutkan sesuai jadwal

8

SDN 1 Margajaya

6

90

90

85

85

75

Dilanjutkan sesuai jadwal

9

SDN 2 Margajaya

6

90

80

95

95

70

Dilanjutkan sesuai jadwal

10

SDN 3 Margajaya

6

90

80

90

90

75

Dilanjutkan sesuai jadwal

Jumlah

60

900

830

885

855

745

 

Rata-rata

6

90

83

88

85

74

 

 

Keterangan :

1.   Program Perencanaan Pembelajaran

2.   Pelaksanaan Pembelajaran

3.   Pelaksanaan Penilaian Hasil Pembelajaran

4.   Pelaksanaan Pembimbingan serta Pelatihan Siswa dan Tugas lainnya

5.   Pembimbingan Pembuatan KTI dalam Bentuk PTK

 

 

 

 

b.   Kegiatan Pembimbingan dan Pelatihan Profesional KS

No

Nama Sekolah

Jlh

KS

Prosentase ketercapaian

Ket

1

2

3

4

5

6

7

8

1

SDN 1 Pamalayan

10

80%

75%

80%

70%

75%

60%

95%

75%

Dilanjutkan sesuai jadwal

2

SDN 2 Pamalayan

3

SDN 3 Pamalayan

4

SDN 4 Pamalayan

5

SDN 1 Dewasari

6

SDN 2 Dewasari

7

SDN 3 Dewasari

8

SDN 1 Margajaya

9

SDN 2 Margajaya

10

SDN 3 Margajaya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

10

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keterangan :

1.    Menyusun Program Kerja Sekolah

2.    Pelaksanaan Program Kerja Sekolah

3.    Menyusun Program Pengawasan dan Evaluasi

4.    Kepemimpinan Sekolah

5.    Sistem Informasi Manajemen

6.    Pembimbingan PTK/PTS

7.    Penyusunan RKAS dengan SNP

8.    Akreditasi Sekolah

 


BAB V

PENUTUP

 

A.     Simpulan

 

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik simpulan bahwa Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru dan Kepala Sekolah harus dilakukan secara berkesinambungan agar adanya peningkatna kompetensi profesinya baik bagi guru maupun Kepala Sekolah.

Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru dan Kepala Sekolah merupakan tanggung jawab bersama antara pihak pemerintah dan sekolah serta stake holder lainnya. Jika semua pihak bersinergi untuk berupaya maksimal maka peningkatan kompetnsi profesi guru dan kepala sekolah akan tercapai sesuai harapan pemerintah.

Peningkatan kemampuan profesi guru dan kepala sekolah dalam mengelola pembelajaran dan sekolah semakin baik, meski masih ada guru dan kepalas sekolah yang menemui kendala dalam meningkatkan kompetensinya karena kemampuan di bidang ICT sebagai media peningkatan kompetensi profesi masih lemah. Maka peran pengawas selaku supervisor dan konsultan sangat diperlukan untuk membuat pengelolaan pendidikan menjadi semakin baik.

B.     Rekomendasi

 

Berdasarkan pada hasil dan kesimpulan di atas penulis menyampaikan rekomendasi kepada Kepala Dinas dan para pengambil kebijakan di bidang pendidikan dalam upaya meningkatkan kompetensi profesi guru dan kepala sekolah sebagai berikut :

a.    Untuk meningkatkan profesi guru dan kepala sekolah, pemangku kepentingan tingkat kabupaten perlu membuat kebijakan tentang pembimbingan dan pelatihan profesi guru dan kepala sekolah yang ditunjang dengan sarana prasarana yang dibutuhkan, seperti : Ruang multi media, Laptop, LCD dsb.

b.    Sosialisasi Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang standar proses terus dilakukan selama penyusunan RPP belum mengacu ke sana.

c.    Adanya pelatihan pemanfaatan komputer mikro sebagai alat bantu/media peninkan kompetensi profesi guru dan kepala sekolah, misalnya dengan aplikasi software, power point, MS Word dan Exel, dll yang dapat membantu guru dalam PBM dan kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah.

 

d.    Dinas pendidikan dalam upaya pemberian grant/bentuk bantuan apapun ke sekolah agar melibatkan pengawas sekolah. Karena Pengawas sekolah yang lebih mengetahui kondisi sebenarnya di sekolah.

e.    agar peran pengawas lebih dioptimalkan, karena  pengawaslah ujung tombak dalam melakukan pembinaan di sekolah-sekolah dalam rangka mewujudkan pendidikan yang berkualitas, baik di bidang akademik maupun manajerial.

No comments:

Tetap Jaga Protokol Kesehatan