torototheong

Media Berbagi Semoga ada Manfaatnya ...

Breaking

Saturday, 22 June 2019

Penelitian Tindakan Sekolah





Penelitian Tindakan Sekolah
Oleh : Uju Gunawan, S.Pd. M.Pd.


Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) adalah bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh pengawas atau kepala sekolah, dilakukan di sekolah agar pengawas atau kepala sekolah dapat lebih profesional terhadap pekerjaannya, dapat memperbaiki praktik-praktik kerja, melakukan inovasi sekolah serta mengembangkan ilmu pengetahuan terapan (professional knowledge). Berdasarkan definisi tersebut, maka ciri utama penelitian tindakan sekolah adalah melakukan tindakan nyata untuk memperbaiki situasi atau melakukan inovasi sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran sehingga memberikan solusi dan menyelesaikan masalah. Tindakan itu dilakukan pada situasi alami (pada keadaan yang sebenarnya) dan ditujukan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan praktis dalam peningkatan mutu proses dan hasil kepengawasan.


1) Tujuan PTS

Setiap penelitian sudah hal yang pasti memiliki tujuan untuk memecahkan suatu masalah. Adapun tujuan penelitian tindakan sekolah (PTS) antara lain untuk:
(a) memperbaiki situasi dan kondisi sekolah;

(b) meningkatkan mutu input, proses, dan output sekolah;

(c) mengembangkan inovasi input, proses, dan output sekolah;
(d) meningkatkan kinerja kepengawasan;
(e) meningkatkan kinerja sekolah yang terkait dengan mutu, inovasi, keefektifan, efisiensi, dan produkivitas sekolah;
(f) meningkatkan kemampuan profesional pengawas sekolah;

(g) menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah; dan
(h) mengembangkan ilmu terapan/praktis.



2) Karakteristik Penelitian Tindakan Sekolah

Setiap penelitian memiliki karakteristik yang berbeda. Karakteristik penelitian tindakan sekolah yang dilakukan oleh pengawas sekolah antara lain:
(a) Adanya tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah.

(b) Bersifat kualitatif, meskipun dapat menggunakan data kuantitatif.
(c) Didasarkan pada masalah atau tantangan nyata yang dihadapi pengawas sekolah pada sekolah binaannya.
(d) Ada perubahan yang positif pada pengawas sekolah dan sekolah binaannya.
(e) Dilakukan secara kolaboratif antara peneliti bersama segenap warga sekolah baik guru, tenaga kependidikan, siswa, maupun pihak- pihak lain yang terkait.
(f) Peneliti juga bertindak sebagai praktisi yang melakukan refleksi.
(g) Setiap siklus memiliki lima tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, evaluasi, dan refleksi.
(h) Jumlah siklus tergantung pencapaian tujuan penelitian tindakan sekolah, minimal dua siklus. Jika memang dua siklus belum mencapai tujuan, maka dapat dilanjutkan pada siklus ke tiga, dan seterusnya.



No comments:

Tetap Jaga Protokol Kesehatan