Seri Perjalanan Ki Adul
Disengat Kalajengking
Pada suatu hari Ki Adul dan Mang Atang sedang menebang pohon
untuk kayu bakar. Mereka bekerja sejak pagi buta (bukan buta terong). Mang
Atang sebagai operator senso dengan lihainya memotong pohon dengan kecepatan
tinggi. Ya sekitar 120 Km/jam hehe. Ki Adul yang bertugas mengumpulkan kayu
dengan sigap membuka timbel dan makan dengan lahapnya … melihat kenyataan itu mang
Atang segera menginjak rem senso dan menepi lalu tarik napas dalam-dalam.
Langsung ke persoalan … beberapa saat setelah Ki Adul
memindahkan kayu tiba-tiba dia menjerit maratan langit ngagoak maratan jagat … “Ada
apa Ki?”, Mang Atang demikian kaget melihat ki Adul mengerang kesakitan. “Ini
Tang Kaki Aki ada yang “nyeureud” sambil
melihat kebagian rimbun rumput dan sisa-sisa jatuhan “kalakay”. Waduh … Mang
Atang terkejut seekor kalajengking dengan ukuran cukup besar telah menyerang ki
Adul. Dalam persepsinya 5 menit tidak tertolong Ki Adul berpotensi tidak
sadarkan diri …
Apa yang harus dilakukan?
Mang Atang segera menangkap kalajengking kemudian mencabik
cabik bagian badan kalajengjing dengan goloknya yang tajam. Ki Adul yang
mukanya memerah menahan rasa sakit hampir meneteskan air mata, namun segera
beliau menyekanya demi sebuah harga diri di depan mang Atang …
Kondisi Ki Adul tampaknya mulai tidak tenang, dunia mulai
sedikit berputar-putar … namun segera mang Atang menempelkan cabikan halus badan
kalajengking tepat di titik sengatan.
Detik, menit rasa sakit yang demikian menggigit perlahan
sirna. Sekira 15 menit Ki Adul dan Mang Atang “reureuh” sepertinya ki Adul sudah pulih tidak kurang
suatu apa pun.
Kini Ki Adul kembali tersenyum dan berkata … Nuhun Tang …
Ngopi Yuk …
Tetap Perhatikan Protokol Kesehatan.
No comments:
Post a Comment