Monitoring dan Evaluasi Kewirausahaan Sekolah
Monitoring bertujuan untuk mengetahui apakah program kewirausahaan sekolah berjalan sesuai rencana (dalam proposal) semula atau tidak, sehingga dapat diketahui apa hambatan yang terjadi serta bagaimana seharusnya pengelola kewirausahaan sekolah mengatasi masalah tersebut. Sedangkan evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah kewirausahaan dapat mencapai tujuan atau tidak, yaitu menghasilkan profit yang dapat digunakan memperkuat modal sekolah dalam rangka meningkatkan proses pembelajaran di sekolah, meningkatkan gairah dalam penyelenggaraan proses pendidikan, meningkatkan produktifitas kerja serta menyejahterakan sivitas sekolah.
Kegiatan monitoring dapat dilakukan oleh Kepala Sekolah bersama Komite Sekolah atau institusi usaha mitra terkait dan dilaksanakan sepanjang tahun secara periodik, baik mingguan, bulanan, caturwulan, semester, atau tahunan, sehingga sedini mungkin dapat mengetahui kendala yang muncul serta segera membantu pelaksana kewirausahaan sekolah dalam mencari pemecahannya. Oleh karena itu, harus disiapkan instrumen yang valid dan reliabel. Namun demikian, kegiatan monitoring dan evaluasi harus dilaksanakan oleh personel yang benar-benar memahami monitoring dan evaluasi serta telah mempelajari program kewirausahaan sekolah tersebut. Oleh karena itu, sebelum melakukan monitoring dan evaluasi, personel pemonitor dan evauator harus mempelajari proposal kewirausahaan sekolah terlebih dahulu serta mempelajari kemajuan dari unit usaha tiap periode waktu (jika sudah ada). Kegiatan monitoring dan evaluasi hendaknya mencakup lima aspek, yaitu (a) konteks, (b) input, (c) proses, (d) output, dan (e) outcome. Aspek konteks pada dasarnya menayakan apakah program dalam proposal kewirausahaan sesuai dengan aspek yuridis dan peluang serta potensi sekolah. Aspek input pada dasarnya menanyakan apakah inputinput kewirausahaan siap digunakan maksimal, seperti kualitas dan kuantitas personel, sarana dan prasarana pendukung, dana yang dibutuhkan, atau lainnya. Idealnya, indikator-indikator tersebut telah siap sehingga kegiatan kewirausahaan yang telah direncanakan dapat efektif. Aspek proses pada dasarnya menanyakan apakah pelaksanaan program kewirausahaan berjalan baik, seperti proses pengelolaan, kerja sama personel, pengelolaan keuangan, keterbukaan, produksi dan pemasaran, serta lainnya. Aspek output pada dasarnya menanyakan apakah sasaran tertentu dari program kewirausahaan setelah periode waktu tertentu tercapai atau tidak, artinya dapat menghasilkan profit dalam rangka mencapai kecukupan modal untuk mendukung meningkatkan proses pendidikan serta meningkatkan proses pembelajaran di sekolah, meningkatkan gairah dalam penyelenggaraan proses pendidikan, meningkatkan produktifitas kerja serta menyejahterakan sivitas sekolah. Aspek outcome pada dasarnya menanyakan dampak program kewirausahaan, baik terhadap sekolah, siswa, dan masyarakat. Meskipun hanya dapat diukur dalam jangka panjang, paling tidak dapat diketahui melalui peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah misalnya meningkatnya animo calon siswa baru serta dukungan dari masyarakat terhadap program. Hasil data monitoring dan evaluasi selanjutnya dianalisis secara cermat dan mendeskribsikan setiap indikator dengan cara mencermati setiap butir program apakah sesuai dengan kondisi ideal yang ditetapkan sebelumnya. Hasil analisis diwujudkan dalam bentuk laporan yang diketahui oleh seluruh personel yang telibat sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan unit usaha lebih baik ke depan.
No comments:
Post a Comment