torototheong

Media Berbagi Semoga ada Manfaatnya ...

Breaking

Monday, 5 September 2016

SENANTIASA BERUPAYA TUMBUHKAN MOTIF BERPRESTASI

SENANTIASA BERUPAYA TUMBUHKAN MOTIF BERPRESTASI Oleh: Uju Gunawan, S.Pd. M.Pd. Motif berprestasi adalah suatu bentuk yang lebih spesifik dari motivasi instrinsik. Untuk membicarakan motif berprestasi kita tidak bisa memisahkan diri dari pengertian motivasi secara keseluruhan. Maslow (dalam Fred Luthasns, 1995:141) mengemukakan teori motivasi yang dikenal dengan Humanistiie theory. Maslow mengemukakan “ suatu hirarki kebutuhan yang terdiri dari kebutuhan fisiologi, kebutuhan rasa aman, kebutuhan affiliasi, atau akseptnasi, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan perwujudan diri. Mc Cleland (Hasibuan, 2005:124) berpendapat bahwa setiap orang memiliki tiga jenis kebutuhan dasar, yaitu : (1) kebutuhan akan kekuasaaan (2) kebutuhan untuk beraffiliasi, (3) kebutuhan berprestasi. Kebutuhan akan kekuasaan dalam keinginan mempengaruhi orang lain. Motivasi merupakan perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan diahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. James, AF. Stoner, dan Charles Winkel (1989:94) menyatakan : “Orang yang mempunyai motif berprestasi memiliki beberapa karakteristik khusus yang sangat unik, yaitu (1) mereka ingin mengambil tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah pekerjaan dan tugas, (2) mereka cenderung menentukan tujuan sendiri dan mengambil resiko yang telah diperhitungkan untuk mencapai tujuan, (3) mereka sangat mementingkan umpan balik mengenai seberapa baik melakukan sesuatu. Travers (Siagian, 2004:123) lebih menitik beratkan kepada masalah kondisi. “Suatu aspek yang menentukan pada upaya persiapan terciptanya kondisi lebih baik dari seseorang siswa secara individu dan memiliki kondisi prima, memiliki aktivitas serta berenergi”. Menurut Coefen (Hasibuan, 2005:130) menjelaskan bahwa “Motivasi merupakan proses yang menimbulkan aksi mendorong aktivitas dan mengatur pola kegiatan”. Orang yang mempunyai motif berprestasi akan berusaha untuk mencapai apa yang dituju dengan membuat lebih baik dari pada orang lain, atau lebih baik dari pada apa yang ia kerjakan.” Mc Cleland (dalam Surya M, 2004:65) mendefinisikan motif berprestasi itu sebagai berikut : . . . as learned motive, consceonies is nature, resulting from rewards or punishment of specific behaviour, specifically, ahievement motivation ia a drive where by behaviour shoul involve competition with standard of excellence, and if successful, produce a positive effect or if un successful produce a negative effet . . . Yang artinya bahwa tanpa disadari secara alami, hasil dari hadiah atau hukuman tingkah laku tertentu secara khusus, pencapaian motivasi adalah suatu pengantar dimana tingkah laku termasuk kompetisi dengan standar yang sangat baik dan jika berhasil akan menghasilkan pengaruh yang signifikan atau sebaliknya. Selanjutnya Mc Cleland, yang dikutip Adikusumo (1998:124) menyatakan : “Seseorang mempunyai motivasi untuk bekerja karena adanya kebutuhan untuk berprestasi. Motivasi disini merupakan fungsi dari tiga variable, yaitu (1) harapan untuk melaksanakan tugas dengan berhasil (2) persepi tentang nilai tugas tersebut dan (3) kebutuhan untuk keberhasilan atau sukses”. Sehingga seseorang yang mempunyai motif berprestasi akan selalu berusaha bersaing secara sehat dalam halam kemampuan menyelesaikan segala pekerjaan atau tugas yang diberikan kepadanya. Motif berprestasi tidak selalu nampak, tetapi baru diperkirakan akan nampak dalam tingkah laku pencapaiannya. Seseorang yang mempunyai motif berprestasi tinggi selalu senang dengan meraih sesuatu yang unggul. Ukuran keunggulan ada tiga macam, yaitu : (1) tugas yang berhubungan dengan keunggulan yang mengacu pada kehebatan dalam mencapai tugas tersebut (2) diri sendiri (self) yang berhubungan dengan ukuran keunggulan yang mengacu pada prestasinya sendiri yang dicapai (3) orang lain yang berhubungan dengan ukuran keunggulan yang mengacu pada perbedaan yang dicapai orang lain misalnya dalam kompetisi. Individu yang mempunyai motif berprestasi tinggi memiliki karaktersitik sebagai berikut : (1) lebih mengharapkan sukses dan lebih percaya pada diri sendiri dalam menghadapi tugas (2) cenderung menyederhanakan kesulitan dalam mencapai tugas dan bekerja keras (3) tidak senang membuang-buang waktu (4) kokoh dalam pendiriannya dalam menyelesaikan tugas (5) mempunyai kemampuan lebih dari orang lain. Motif berprestasi merupakan suatu dorongan dari dalam diri manusia itu sendiri maupun dari luar manusia itu sendiri untuk melakukan suatu pekerjaan atau tugas dalam rangka memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan pikirannya untuk dapat berperilaku yang baik dan mendapat umpan balik sehingga dari hasil itu terwujud sesuatu yang sangat memuaskan. Orang yang memiliki motif berprestasi tinggi akan merasa tidak cukup hanya sampai kepada standar yang dimiliki oleh orang lain, tetapi selalu berusaha dengan sungguh-sungguh ingin melampauinya, dengan perkataan lain selalu ingin memiliki keunggulan. Kondisi seperti ini sangatlah diperlukan untuk kemajuan secara umum, walau pada akhirnya kita semua hanyalah berkehendak selepas itu tentu saja Allah lah yang menentukan segalanya. ---

No comments:

Tetap Jaga Protokol Kesehatan