Kucing Mengeong Sedang Membaca Situasi
Perhatikan kucing yang mau masuk ke rumah baik rumah pemelihara (yang sempat memarahinya) atau ke rumah orang lain. Kucing akan mengeong pelan berulang-ulang sambil bergerak perlahan masuk ke dalam. Jika ada respon yang dianggap tanda larangan ia akan berhenti sejenak kemudian mengeong lagi secara perlahan. Namun ketika ada respon yang dianggap tanda mengusirnya dia akan balik kanan mencari kesempatan lainnya. Jika sepi tanpa respon dalam kondisi maksimal menurut penilaiannya maka dia akan merangseg masuk melancarkan aksinya. Alhasil betapa hati-hati dan peuh petimbangan dia melancarkan seranganya.
Tentu saja berbeda ketika dalam kondisi dia tidak sedang dimarahi atau tidak habis melaksanakan proses kriminal. Dia akan pede saja untuk bertingkah dan bermanja. Tingkat kemengertian bahwa ia melakukan pelanggaran berbagai undang-undang dan peraturan cukup tinggi. Makanya ia akan sangat hati-hati membaca situasi apakah dia dalam kapasitas masih terancam gugatan atau tidak. Ataukan dia sudah dalam status permakluman atau nyata-nyata dosanya terlupakan.
Kegelisahan atas dosa yang dilakukan sebelum mendapat tanda-tanda dimaafkan atau dilupakan sebenarnya sangat menyiksa dirinya. Tapi dalam kasus tertentu tindak kriminal acap kali dilakukan kembali karena rasa salah dan berdosanya juga rasa ketakutannya jauh terkalahkan oleh insting napsu hidung dan perutnya.
Biasanya kucing yang terserang kegelisahan secara prekwensi tinggi ia akan tampak kurus dan murung, ia akan lebih banyak tidur bermalas-malasan di tempat yang agak kotor.
Apakah anda setuju dengan paradigma kucing di atas berikut. Silahkan tuliskan di kolom komentar untuk memberikan dukungan atau penyanggahan. Salam sehat dan bahagia ... He ..he
No comments:
Post a Comment