PUNCAK BIRU
Terpaku di ujung tirai sunyi berwarna
biru Di balik jendela sebuah rindu yang berdebu Sepasang matamu menatap bulan malu-malu Yang sesekali lindap pada tatapan kosongmu
Tak perlu kau samarkan
khayalan semumu Di balik apa yang kau tatap di hadapanmu Jika itu rindu pada
raut wajah kekasihmu Takkan kau temui
di antara cahaya bulan itu
Rindu telah membuatmu bodoh
Rindu telah membuatmu ceroboh
Membiarkanmu masuk pada alam
khayalan Menguliti hati yang penuh bilur ketabahan
Tak
seharusnya kau agungkan rasa itu
Bila hanya membuatmu hilang akal
sehatmu Bunuh saja rasa itu dengan ujung belatimu
Tepat di jantungmu, hingga
kau tak lagi merindu
Sampai tak akan ada lagi sajak dari tirai rindu
Mungkin saja tiraimu yang berwarna biru itu Akan menjadi tirai penutup ragamu
Ketika kau bermandikan air mata perindumu
Ciamis, 22 Februari 2019
No comments:
Post a Comment